Walau negeriku masih kacau balau tapi aku tidak akan pernah punya keinginan untuk pindah ke luar negeri, apalagi untuk mengganti ke warga negaraan ku.. bagi ku mengganti kewarganegaraan sama dengan mengganti kepercayaanku terhadap Tuhan.. itulah nasionalisme!
- Elvi, 35 Tahun, Jakarta
Monday, August 6, 2007
Kami sering ber-email ria dengan orang-orang dari seluruh dunia seperti Inggris, Amerika, dll. Bagi kami, bisa berbicara dengan mereka & menceritakan bahwa masyarakat Indonesia ramah, bermartabat, berbudaya, dan cerdas, sudah merupakan bentuk dari nasionalisme kami yg terealisasikan.
- Sodiqa Aksiani & Strida Indieni, 18 tahun, Tangerang
- Sodiqa Aksiani & Strida Indieni, 18 tahun, Tangerang
“Setiap bulan Agustus datang, saya memasang bendera merah putih ukuran 17 cm x 20 cm di tiang spion sepeda motor saya. Setiap bertemu dengan pengendara motor lain, akan saya teriakkan dengan lantang “MERDEKA !!!”
Bayangkan bila kami setiap kali bertemu di jalan secara serempak meneriakkan kata “MERDEKA !!!”
- Moch Faisol, 31 tahun, Jombang
Bayangkan bila kami setiap kali bertemu di jalan secara serempak meneriakkan kata “MERDEKA !!!”
- Moch Faisol, 31 tahun, Jombang
Waktu kuisi perut di angkringan "JoZZ", tiba-tiba ada yang genjreng-genjreng, dan aku pun request lagu. Dengan semangat kubilang, "Ayo mas...kita nyanyi Indonesia Raya aja!!" dan akhirnya lagu heroik selama 62 tahun itu kita nyanyiin dengan lantang di tengah hiruk-pikuk angkringan di sudut Jogja. Ini pasti nasionalisme.
- Gabriela Laras Dewi Swastika, 18 tahun, Yogyakarta
- Gabriela Laras Dewi Swastika, 18 tahun, Yogyakarta
Subscribe to:
Posts (Atom)